Minggu, 12 Juni 2011

PENTINGNYA ZAKAT DAN SEDEKAH

Mengapa Zakat dan Sedekah itu penting...?
Berikut ini tentang sedekah:
Kitab(Al Quraan) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa,
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang
mendirikan shalat , dan menafkahkan sebahagian rezki yang
Kami anugerahkan kepada mereka. ( QS.Al-Baqarah (2)  ayat 2-3)

Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir,dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan merekatidak akan seperti kamu ini. (QS: Muhammad(47)  Ayat No: 38)
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.(QS: An Nisaa(4)  Ayat No: 114)
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada
ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.(QS: Al Baqarah(2)  Ayat No: 215)
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Qs: Al Baqarah(2)  Ayat No: 261)
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.(QS: Ali Imran(3)  Ayat No: 92)
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).(QS: Al Baqarah(2) Ayat No: 272)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.. (QS. Al Baqarah : 264)
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.(QS: Al Baqarah(2)  Ayat No: 265)
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (QS: 2. Al Baqarah 263)
Keikhlasan dalam diri kalian tampak saat kalian tidak tergoyahkan oleh pujian dan celaan orang lain serta tidak pernah mengharapkan sesuatu dari orang lain.(Syech Abdul Qadir Jaelani)
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (QS. Albaqarah ayat.3)
Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.(QS.47. Muhammad ayat 38).
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (QS.14. Ibrahim ayat 31)
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.  (QS.2. Al Baqarah. ayat 262)
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS.4. An Nisaa' ayat 34.)
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(QS. 3. Ali 'Imran ayat. 134)
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS.2. Al Baqarah ayat 245.)
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS.2. Al Baqarah ayat 267.)
Dan berikanlah kepada anak -anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. (QS. 4. An Nisaa' ayat.2)

Kumpulan hadis tentang Zakat dan Sodaqoh
Yang dapat menolak takdir ialah doa dan yang dapat memperpanjang umur yakni kebajikan (amal bakti). (HR. Ath-Thahawi)

Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki maupun perempuan) yang mendoakannya. (HR. Muslim)
Allah Tabaraka wata’ala berfirman (di dalam hadits Qudsi): “Hai anak Adam, infaklah (nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu.” (HR. Muslim)
Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan) bagi janda dan orang miskin ibarat berjihad di jalan Allah dan ibarat orang shalat malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa yang tidak pernah berbuka. (HR. Bukhari).
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, “Sodaqoh yang bagaimana yang paling besar pahalanya?” Nabi Saw menjawab, “Saat kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga rohmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian.” (HR. Bukhari)
Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain. (HR. Ahmad)
Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga) pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-kawan pahalanya dua puluh dan silaturrahmi (dengan keluarga) pahalanya dua puluh empat. (HR. Al Hakim)
Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sodaqoh) sebutir kurma. (Mutafaq’alaih)
Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sodaqoh. (HR. Al-Baihaqi)
Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana. (HR. Ath-Thabrani)
Tiada seorang bersodaqoh dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya. (HR. Ahmad)
Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)
Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, “Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?” Nabi Saw menjawab, “Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh.” Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?” Nabi menjawab: “Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi menjawab: “Menyuruh berbuat ma’ruf.” Mereka bertanya: “Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?” Nabi Saw menjawab, “Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari)
Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, “Bagaimana itu?” Nabi Saw menjawab, “Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya (berarti sedekah dgn 50% hartanya), dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya (mungkin hanya sedekah dgn 10% hartanya). (HR. An-Nasaa’i)
Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)
Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya. Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, “Aku hartamu, aku pusaka simpananmu.” Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: “Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi.” (HR. Bukhari)
Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)
Barangsiapa memperoleh keuntungan harta (maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran tahun bagi pemiliknya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi),Penjelasan:
Perhitungan perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun Hijriyah.
Tentang sodaqoh yang seakan-akan berupa hadiah, Rasulullah Saw bersabda: “Baginya sodaqoh dan bagi kami itu adalah hadiah.” (HR. Bukhari)
Allah Ta’ala mengharamkan bagiku dan bagi keluarga rumah tanggaku untuk menerima sodaqoh. (HR. Ibnu Saad),Penjelasan:
Nabi Saw menolak menerima sodaqoh untuk dirinya dan keluarganya, tetapi mau menerima hadiah.
Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)
Allah mengkhususkan pemberian kenikmatanNya kepada kaum-kaum tertentu untuk kemaslahatan umat manusia. Apabila mereka membelanjakannya (menggunakannya) untuk kepentingan manusia maka Allah akan melestarikannya namun bila tidak, maka Allah akan mencabut kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata, “Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Nabi Saw lalu berkata, “Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh.” Para sahabat lalu bertanya, “Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?” Nabi menjawab, “Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala. (HR. Muslim)
Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)
(hadits-hadits diatas derajatnya belum tentu sahih, kecuali yang diriwayatkan bukhari/muslim)

KEAJAIBAN SEDEKAH

Semoga Allag SWT selalu memberikan nikmat yang tidak terhingga kepada kita semua, nikmat berupa sehat badan, sehat iman, di berikan kemudahaan dalam segala hal, beribadah yang istikomah dan barsahabat dengan orang -orang yang istikomah di jalan ALLAH SWT, Amin
Sedekah adalah ajaib, itu saya kemukakan karena saya telah mengalaminya. Subhanallah itu memang datangnya dari ALLAH, SWT.
ALLAH SWT tidak akan lupa kepada hambanya yang telah berbuat baik. Dia akan membalasnya kapan saja Dia mau dan pada saat yang tidak di duga-duga. Dia akan membalasnya lebih dari apa yang kita pernah sedekahkan. Janjinya pada tertulis pada surat Al-Baqarah: 261. “perumpamaan (nafkah yang di keluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulirnya seratus biji. Allah melipatkan gandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” Itu janji ALLAH SWT kepada kita dan pasti akan terjadi apa bila kita yakin dan percaya. Dan  harus iklas setiap apa yang akan kita sedekahkan.
Apa yang pernah saya alami adalah kasih sayang ALLAH SWT kepada saya, karena Dia  memberikan apa yang saya  butuhkan sewaktu itu.
Waktu itu saya butuh uang, untuk membayar hutang, hanya Rp.200.000 saja. Singkat cerita saya memberikan uang kepada teman saya sejumlah Rp. 20.000 karena istrinya baru melahirkan. Waktu itu uang saya hanya pas-pasan, karena uang yang ada hanya ada untuk kebutuhan rumah tangga dan sudah di pegang oleh istri saya, dan istripun mengeluh karena uang yang ada  cukup untuk kebutuhan sehari-hari apabila harus di ambil untuk bayar hutang tidak cukup.  Saya hanya berdoa dan tawakal kepada ALLAH SWT bahwa pasti ada jalan keluarnya. Tiba-tiba saya dapat uang dari teman saya sebesar Rp. 200.000,- yang katanya titipan dari seseorang sebagai tanda terim kasih. Alhamdulillah segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelonggaran bagi saya. Amin. Selang satu hari setelah dapat uang , orang tersebut menagih utangnya, dan saya jawab Alhamdulillah nanti sore saya antar uangnya.
Cerita ini singkat, hanya mengalaman kecil bagi saya, tetapi merupakan ilmu yang tidak terukur bagi kehidupan saya selanjutnya. Sebagai bukti yang kongrit, apabila kita mengalami kesusahan dan kesulitan dalam kehidupan ini, berarti ada yang salah dalam kita menjalaninya.
Sedekah merupakan salah satu kunci jalan keluar ketika kita mengalami kesulitan, bukan berarti pas ada kesulitan kita baru bersedekah, tetapi setiap waktu kita harus bersedakah. Baik yang wajib kita keluarkan setiap bulannya dari hasil kerja yang kita dapat  dan jangan ragu untuk menolong apabila kita di mintakan bantuan, sesuai kemampuan kita dan yang paling penting IKLAS.
Amin ya robal alamin, semoga ALLAH SWT selalu menyayangi kita

SEDEKAH YANG LUAR BIASA

Menggandakan Nafkah hingga 700 Kali Lipat!

Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala, dan melipatgandakan rezeki.
sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji.

Semua manusia ingin beruntung. Apalagi bagi manusia yang kerap kali merasa hidupnya kurang beruntung.
Memang Allah Swt tidak selalu memberikan rahmat-Nya kepada hamba dalam bentuk rezeki. Sebab Dia Maha Tahu bahwa rezeki belum tentu menjadi faktor yang baik bagi kehidupan seorang hamba. Namun ada beberapa ayat dalam Al Qur’an yang mengajarkan kepada manusia untuk bisa mendapatkan rezeki berlipat-ganda dan peruntungan dunia.
Sebuah kalkulasi fantastis dan absolut.
Fantastis karena mendatangkan hasil berlipat, absolut sebab dijanjikan oleh Allah Tuhan Yang Maha Pasti. Allah Swt menjanjikan dalam kitab-Nya bahwa setiap kebaikan akan berbuah 10 kali hasil.
مَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا
“Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.”
(QS. 6:160)
Allah akan membalas setiap kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba minimal 10 kali lipat. Bilangan balasan itu bisa terus berganda dan tumbuh semakin besar. Tergantung pada keikhlasan sang hamba, dan takaran rezeki yang Allah berikan kepadanya.
Bahkan bilangan itu suatu saat bisa mencapai 700 kali lipat.
Allah Swt berfirman:
مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِاللّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيكُلِّ سُنبُلَةٍ مِّئَةُ حَبَّةٍ وَاللّهُ يُضَاعِفُلِمَن يَشَاء وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(QS. 2:261)
1 butir benih menjadi 700 biji.
Itulah janji Allah Ta’ala. Tiada yang mustahil bagi Allah untuk membalas derma hamba-Nya bahkan hingga 700 kali lipat. Secara gampang, manusia yang menyangsikan janji AllahSwt ini dapat melihat bukti pada pohon pepaya yang banyak kita kenal di tanah air.
Pepaya ditanam seperti kebanyakan pohon lain. Ia ditanam dengan memasukan biji ke dalam tanah. Bila Allah Swt berkehendak, maka dari biji tersebut akan tumbuhlah pohon. Pohon akan tumbuh besar dan berkembang. Kemudian setelah tinggi, ia akan memiliki beberapa cabang. Setelah tiba waktunya, ia pun akan berbuah. Setiap pohon pepaya memiliki jumlah cabang dan buah yang beragam. Setelah berbuah, manusia akan mendapati bahwa dari masing-masing buah saja akan terdapat ratusan biji pepaya di dalamnya. Mungkin saja, dari biji atau benih pepaya yang satu, akan menghasilkan beribu biji yang kemudian bisa dapat menumbuhkan pepaya kembali. Allah Maha Luaskarunia-Nya lagi Maha Mengetahui (QS. 2:261)
Berderma satu, dibalas 700 kali lipat!

Bisa saja pembalasan yg pasti dari Allah berupa harta benda atau bukan harta benda. Siapa tahu sedekah itu dibalas Tuhan dengan kesehatan, keselamatan, rasa tenang, dll, yang nilainya jauh lebih besar dari nilai uang yang disedekahkan.

Berkaitan dengan ikhlas ini, RasulAllah SAW mengingatkan dalam pidatonya ketika beliau sampai di Madinah pada waktu hijrah dari Makkah :
“Wahai segenap manusia! Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niat, dan seseorang akan mendapatkan (pahala) sesuai dengan apa yang diniatkannya” .

Oleh kerana itu hendaknya kita selalu mengiringi sedekah kita dengan niat yang ikhlas hanya karena Allah semata , tanpa berasa ingin dipuji, dianggap dermawan, dihormati, dll yang dapat menjadikan sedekah kita menjadi sia-sia.

Ganjaran bersedekah :
  • Rasul Allah Shollallahu Alaihi Wa Sallam menganjurkan kepada kita umatnya untuk memperbanyak sedekah, hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi bertambah berkah.
  • Allah memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang berdekah, ganjaran yang berlipatganda (700 kali) dan sebagai ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda Rasulullah SAW, sbb :
    Allah Ta’ala berfirman, ” Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah ” .. {Qs. Al Lail (92) : 5-8}
  • Allah Ta’ala berfirman, “Perumpamaan ( nafkah yang dikeluarkan oleh ) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki . Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui” . {Qs. Al Baqarah (2) : 261}
  • RasulAllah SAW bersabda, ” Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia dibumi. Yang satu menyeru, “Ya Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Allah“. Yang satu lagi menyeru ”musnahkanlah orang yang menahan hartanya ”
  • Tolak Bala dengan Sedekah
    Orang-orang yang beriman sangat sedar dengan kekuatan sedekah untuk menolak bala, kesulitan dan berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda Rasulullah SAW , sbb :
  • ”Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah ” .
  • ”Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah”
  • ”Obatilah penyakitmu dengan sedekah ” .

SEDEKAH YANG BENAR

Sekarang banyak orang yang mampu bersedekah tetapi sayangnya kemampuan dan kebaikan hati orang itu banyak yang manfaatkan hanya untuk kepentingan pribadi. Bukan saja oleh para pengemis dijalan, boleh jadi pengemis memang benar-benar membutuhkan bantuan, bagaimana pengemis yang menjadikan meminta-minta sebagai profesinya? Bagaimana jika si pengemis sebenarnya orangnya mampu?

Sekarang ada lagi orang yang meminta-minta sedekah, derma, atas nama yayasan. Orang ini pernah menemui saya dirumah, meminta sejumlah uang sebagai derma untuk membangun sekolah taman kanak-kanak yang kebetulan dekat komplek rumah saya. Saya teringat akan adanya sebuah pondok pesantren tepatnya dibelakang komplek saya tinggal. Tapi masalahnya komplek tersebut dibawah yayasan Daarul Arqom yang sekarang diselimuti dengan nama Global Ikhwan, ya itu adalah jama'ah islam yang dinyatakan sesat oleh MUI Padang Panjang. Saya katakan kepadanya bahwa saya tidak mau menyumbang pada yayasan yang tidak jelas. Dia ngotot menyodorkan foto kopi surat bahwa yayasannya cukup jelas. Saya tegaskan lagi saya tidak mau menyumbang pada yayasan yang ikatan jaringannya pada yang tidak jelas. "Apakah Yayasan berasal atau satu kelompok dengan global ikhwan?" tanya saya, dia jawab "ya." "Kalau Global Ikhwan saya tidak mau menyumbang" tegas saya. "Tidak Pak" bantahnya, "Kami dibawah yayasan Syek Burhanuddin Pariaman." "pemimpinnya siapa?" tanyaku, "Saya sendiri pemimpinya" tangkasnya. Saya pikir orang ini sudah bolak-balik tidak jelas. Kalau Syekh Burhanuddin adalah kelompok Jama'ah Tarekat As-Syatariah, juga ajaran menyimpang kalau tidak juga bisa dibilang sesat. "Nanti ajalah Pak" Jawabku sambil pergi meninggalkannya kebetulan sudah berkumandang azan Ashar. untunglah dia pergi. Di Mesjid saya tidak melihat orang tadi ikut sholat jama'ah. sampai setelah saya selesai sholat dari Mesjid pulang kerumah, pergi ke kedai beli Teh, saya masih melihat orang itu berjalan seputar komplek saya. Sekarang baru saya sadar orang yang tadi pemimpin yayasan Islam, ternyata tidak sholat. Pemimpin Yayasan, seharusnya membangun sekolah sendiri, kenapa minta-minta pada masyarakat?

Dalam rangka memberi sedekah kita harus hati-hati, jangan sampai memberi sedekah pada orang dimusuhi Allah, ajaran sesat dan sebagainya. Karena tidak dapat pahala apalagi ridho Allah. Apa lagi yang diharapkan dalam bersedekah selain pahala dan ridho Allah?

Allah berfirman:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Qur'an Surat Al Maa'idah ayat: 2)

SEDEKAH YANG BENAR

Sekarang banyak orang yang mampu bersedekah tetapi sayangnya kemampuan dan kebaikan hati orang itu banyak yang manfaatkan hanya untuk kepentingan pribadi. Bukan saja oleh para pengemis dijalan, boleh jadi pengemis memang benar-benar membutuhkan bantuan, bagaimana pengemis yang menjadikan meminta-minta sebagai profesinya? Bagaimana jika si pengemis sebenarnya orangnya mampu?

Sekarang ada lagi orang yang meminta-minta sedekah, derma, atas nama yayasan. Orang ini pernah menemui saya dirumah, meminta sejumlah uang sebagai derma untuk membangun sekolah taman kanak-kanak yang kebetulan dekat komplek rumah saya. Saya teringat akan adanya sebuah pondok pesantren tepatnya dibelakang komplek saya tinggal. Tapi masalahnya komplek tersebut dibawah yayasan Daarul Arqom yang sekarang diselimuti dengan nama Global Ikhwan, ya itu adalah jama'ah islam yang dinyatakan sesat oleh MUI Padang Panjang. Saya katakan kepadanya bahwa saya tidak mau menyumbang pada yayasan yang tidak jelas. Dia ngotot menyodorkan foto kopi surat bahwa yayasannya cukup jelas. Saya tegaskan lagi saya tidak mau menyumbang pada yayasan yang ikatan jaringannya pada yang tidak jelas. "Apakah Yayasan berasal atau satu kelompok dengan global ikhwan?" tanya saya, dia jawab "ya." "Kalau Global Ikhwan saya tidak mau menyumbang" tegas saya. "Tidak Pak" bantahnya, "Kami dibawah yayasan Syek Burhanuddin Pariaman." "pemimpinnya siapa?" tanyaku, "Saya sendiri pemimpinya" tangkasnya. Saya pikir orang ini sudah bolak-balik tidak jelas. Kalau Syekh Burhanuddin adalah kelompok Jama'ah Tarekat As-Syatariah, juga ajaran menyimpang kalau tidak juga bisa dibilang sesat. "Nanti ajalah Pak" Jawabku sambil pergi meninggalkannya kebetulan sudah berkumandang azan Ashar. untunglah dia pergi. Di Mesjid saya tidak melihat orang tadi ikut sholat jama'ah. sampai setelah saya selesai sholat dari Mesjid pulang kerumah, pergi ke kedai beli Teh, saya masih melihat orang itu berjalan seputar komplek saya. Sekarang baru saya sadar orang yang tadi pemimpin yayasan Islam, ternyata tidak sholat. Pemimpin Yayasan, seharusnya membangun sekolah sendiri, kenapa minta-minta pada masyarakat?

Dalam rangka memberi sedekah kita harus hati-hati, jangan sampai memberi sedekah pada orang dimusuhi Allah, ajaran sesat dan sebagainya. Karena tidak dapat pahala apalagi ridho Allah. Apa lagi yang diharapkan dalam bersedekah selain pahala dan ridho Allah?

Allah berfirman:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Qur'an Surat Al Maa'idah ayat: 2)

KISAH SEDEKAH

Seorang Tukang tambal ban. Lima tahun yang lalu seringkali terkena
obrakan, sebab lapaknnya atau tempatnya berada di tepi jalan. Suatu
ketika, di pagi hari, ada seorang temannya yang mampir ke tempatnya.
Ketika mereka asyik berbicara, tiba-tiba seorang pengemis berdiri
meminta. Si Tukang tambal ban merasa terganggu dengan kehadiran
pengemis tersebut. Dia menolaknya, dan pengemis itupun berlalu.
Demikian berturut-turut hingga ada beberapa pengemis yang selalu
ditolaknya.
Kawannya bertanya. "Disini banyak pengemis yang datang ya?."
"Wah, kalau dituruti, sehari bisa puluhan orang. Saya selalu menolak
mereka. Buat apa mengajari orang malas." Kata si Tukang tambal itu.
Kawannya diam sejenak. Lalu berbicara, "Kalau boleh menyatakan,
sebaiknya jika ada pengemis jangan ditolak. Meskipun seratus perak.
berikanlah kepadanya!."
Si tukang tambal ban tersenyum kecut dan menanggapi dengan sikap
dingin. "Pengemis sekarang bukanlah orang yang benar-benar miskin. Di
daerahnya, mereka meiliki rumah besar, ternak banyak dan sawah luas.
Mengemis dibuat sebagai mata pencaharian. Jika menuruti pengemis,
bisa bangkrut aku. Sedangkan sejak pagi tak satupun kendaraan yang
berhenti untuk mengisi angin ataupun minta ditambal."
Temannya berusaha menasehati dengan bijak,"Berpikir begitu boleh-
boleh saja. Tetapi saya tetap yakin bersedekah itu lebih bermanfaat
dan menguntungkan diri sendiri. Aku menggemarkan diri bersedekah
sudah beberapa tahun lalu."
"Kamu berbicara begitu karena memang sudah pantas melakukan
sedekah, sebab penghasilanmu besar, punya mobil dan rumah bagus.
Sedangkan diriku!? hanyalah seorang tukang tambal ban.tidak lebih dan
tidak kurang!"
"Aku dulu juga seperti dirimu...... Kau tahu kan? Kehidupanku compang
camping. Sekarang makan, besok harus hutang ke tetangga. Tetapi aku
tidak pernah berhenti bersedekah. Maaf, ini bukan pamer ataupun
membanggakan diri, tetapi maksudku berbagi pengalaman denganmu.
Setiap ke masjid, aku selalu memasukan uang meskipun hanya recehan.
Setiap ada pengemis datang selalu kuberi jika memang masih ada uang,
tetapi kalau lagi tidak ada ...air minum saja juga sudah sangat senang.
Itu kulakukan secara istiqomah, Dan sungguh, aku mengalami sebuah
kejadian luar biasa. Rejekiki sangat lancar, setiap ada rencana selalu
berhasil, setiap transaksi selalu sukses, apa saja yang kulakukan selalu
membawa berkah hingga kamu lihat sendiri seperti sekarang ini." kata
temannya itu menambahkan.
Si tukang tambal ban tidak segera menjawab. Dia tampaknya sedang
berpikir. Temannya lalu berkata lagi, "Memberi sedekah tidak harus
kepada pengemis. kamu bisa mengulurkan tanganmu kepada sanak
saudara atau siapa saja.asalkan ikhlas."
"Benar... dan sedekah yang lebih tinggi harganya ialah ketika dirimu
dalam keadaan sempit. Jangan menunggu kaya baru bersedekah. Saat
sekarang ini kamu harus memulainya." begitu temannya dengan sangat
bijak dan mengena memberikan saran.
Si tukang tambal ban mulai bisa menangkap makna memberi, dari kata-
kata temannya tadi terutama kondisi dulu yang menyatakan kalau
dirinya juga berawal dari orang yang tidak punya karena tidak punya
pekerjaan tetap. Maka dia pantas dipercaya karena keadaanya
memang sudah mapan dibandingkan dengan dirinya.
Keesokan harinya si Tukang tambal ban mulai menyediakan uang
recehan. Selama uang recehan masih ada, ia tidak pernah menolak
pengemis yang datang. Kecuali jika sudah habis jatahnya baru ia
menolaknya, bahkan setiap pergi ke masjid dia tidak pernah melupakan
sedekah ke kotak infaq.
Semenjak itu rejekinya lancar. Setiap hari sejak pagi hingga petang
sambung menyambung motor yang berhenti minta ditambalkan
ataupun sekedar mengisi angin. Bahkan dua keponakannya yang
menganggur diajaknya membantu pekerjaan itu.
Sekarang si Tukang tambal ban telah memiliki tabungan. Dari
tabungannya dia mampu menyewa tempat dan membangunnya
meskipun tidak permanen. Sehingga dia kini bisa bekerja dengan tenang
karena tidak harus dikejar-kejar polisi pamong praja.
Seiring waktu, si Tukang tambal ban tidak hanya melayani jasa
menambal atau mengisi angin. tetapi berkembang menjadi sebuah
usaha ban kanisir. Bahkan dia mempunyai puluhan pelanggan
perusahaan jasa angkutan. Kalau dulu dia menerima uang recehan dari
pelanggannya. Sekarang dia menerima cek dari perusahaan sebagai
pembayaran ban kanisir. Anak buahnya semakin bertambah.
Keadaan hidup si tukang tambal ban telah mapan. Dia bisa membeli
rumah dan mobil. Setiap tahun zakat malnya dibagikan di kampung
halamannya untuk orang-orang miskin dan yatim piatu. Bahkan dia
telah berangkat haji bersama istrinya,
Si Tukang tambal ban berhasil membuka tabir misteri keajaiban
sedekah. Sekarang dia benar-benar percaya bahwa sedekah itu sangat
memberikan manfaat yang luar biasa seperti saran temannya dulu yang
diawalnya dia tanggapi dengan sikap dingin. Subhanalloh........

BERKAH UANG SERIBU RUPIAH

Bulan Desember tahun 2007, masih dalam suasana Lebaran Haji, Megawati dan Hariandi, suaminya ingin sekali berziarah ke makam bibinya di Jatiasih. Bekasi. Tapi dia bimbang."Duit kami bener-bener tinggal seribu perak dan bensin di tangki motor kata Bapak tinggal sedikit" Begitu Mega mengenang .
Bismilah tawwakaltu 'alalloh, Akhirnya mereka nekad berangkat. Biarkan di jalan lapar dan haus, yang penting jangan ada halangan seperti ban motor bocor. Begitu mereka berharap.
Sesampainya di tempat makam, mereka bersih-bersih makam dan kirim doa.
Pulangnya Mega merasa tergiur melihat es kebo yang harganya satu Rp. 500,- "Lumayan buat obat haus. " Tapi niatan itu diurungkan karena ingat bensin motor yang kata suaminya sudah hampir finis "Nanti saja minum air putih yang banyak setiba di rumah" Begitu gumamnya.
Di sebuah ruas jalan yang mereka lewati, laju kendaraan merayap. Rupanya di tengah jalan ada barisan pemungut sumbangan untuk pembangunan Masjid. "La haula wala quwwata illa billah" Mega meniatkan uang sisa yang seribu rupiah, uang terakhir mereka dari rumah. Uang seribu itu kemudian di masukan ke dalam jala yang dipegangi seorang pemungut sumbangan.
Sesampainya di rumah, mereka langsung minum air putih sepuasnya karena dari berangkat sampai pulang belum minum apappun. Alhamdulillah. Tapi kemudian mereka bingung mau makan apa, adanya cuma nasi.
Dalam kondisi kebingungan, tidak disangka datang kakanda Mega yang sudah lama sekali tidak berjumpa. Mereka akhirnya mengobrol dan kangen-kangenan hanya didampingi dengan air putih.
Saat kakaknya pulang, tangan Mega diselipin sesuatu oleh kakaknya. Mungkin kakanda Mega tahu kalau keluarga mereka sedang dalam kondisi terpuruk karena suami adiknya itu belum dapat pekerjaan.
"Subhanalloh, Alhamdulillah" Mega dan suaminya takjub, sumbangan seribu rupiah langsung diganti oleh Alloh SWT seratus kali lipat.
Kisah kehidupan sulit keluarga Mega dan Hariandi dimulai ketika suaminya kena PHK dari tempatnya bekerja, Uang pesangon lama-lama nyaris ludes untuk biaya makan. Sedangkan Hariandi tidak juga memperoleh pekerjaan baru. Sehingga kekhawatiran akan masa depan rumah tangganya selalu menghantui Mega. Sedekah bagi Mega dan Hariandi seolah-olah menjadi kemewahan.
Setelah kejadian yang terjadi pada uang yang seribu rupiah. Mega dan Hariandi mulai terbuka matanya bahwa memberi mempunyai arti tersendiri bagi hidupnya.
Suatu saat Hariandi diterima bekerja di sebuah studio rekaman di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Akan tetapi perasaan tidak cocok membuat Hariandi memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan Studio rekaman tersebut. Gaji pertama dan terakhirnya dari Studio dia sedekahkan semua sebagai bentuk rasa syukur atas terbukanya pintu rezeki.
Karena belum ketemu dengan pemilik perusahaan tersebut untuk pamitan, kemudian Hariandi mengajak instrinya untuk silaturahmi ke bos pemilik studio itu., Mereka akan mengakhiri hubungan kerja secara baik-baik. 
Waktu akan pamit pulang, mantan Bosnya itu berkata. "Oh ya Pak Hariandi, sudah cek rekeningnya belum?"
"Memangnya kenapa Pak.?" Tanya Hariandi penuh penasaran
"Saya sudah tranfer lagi gaji dua bulan kerja untuk kenang-kenangan."
Hariandi tidak kuasa berbicara apa-apa, dia hanya mengatakan."terima kasih Pak, saya bingung harus ngomong apa, saya selama sebulan ini juga belum pernah bertemu dengan Bapak, semoga perusahaan Bapak lebih sukses."
Mega dan Hariandi menjadi terheran-heran dengan apa yang telah diperbuatnya. Uang gaji dari perusahaan studio rekaman yang dia berikan rupanya membawa berkah tersendiri bagi keluarga itu untuk modal mencari pekerjaan baru.
Subhanalloh..........